Traffic = Penjualan? Salah Kaprah!

Apakah traffic sama dengan penjualan? Jika ada yang punya pemahaman seperti itu, kami tidak setuju. Penjualan memang berasal dari traffic, tapi traffic belum tentu mendatangkan penjualan apalagi otomatis meningkatkannya.
Kenapa? karena sebuah penjualan/transaksi jual beli (yang kami pahami selama mendampingi berbagai jenis klien) adalah ranah yang benar-benar berbeda, transaksi jual beli yang terjadi via pemasaran online adalah hasil kepercayaan dari calon konsumen terhadap si penjual. Bagaimana caranya menjadikan diri anda penjual yang bisa dipercaya atau trustable sehingga memiliki peluang lebih besar terjadinya transaksi? Idenya sederhana, jadikan diri anda sebagai penjual yang selalu berusaha semaksimal mungkin untuk bisa 'dipercaya' oleh calon konsumen anda. Jika anda telah bisa melakukan ini, selanjutnya anda akan melihat konsumen yang mengalir menjadi pembeli setia produk/jasa anda. "They will buy whatever you sell"

Selain dari hal diatas, kami yakini terjadinya transaksi/penjualan di bisnis online adalah hasil dari gabungan berbagai unsur seperti :
1. Pelayanan/respon yang maksimal dari penjual
2. Harga produk/jasa yang bersaing dan negotiable
3. Riset Pasar yang baik sehingga menghasilkan konsumen yang tepat
Pre-Selling atau pendahuluan penjualan, adalah sebuah cara bagaimana anda memposisikan diri anda bukan sebagai 'agressive salesman' tapi sebagai teman/partner/sahabat bagi pembeli/konsumen anda. Pemasaran online tidak (pernah) seperti marketing tradisional, dimana antara si penjual dan pembeli terjadi interaksi langsung. Disinilah dibutuhkan jasa SEO atau Marketing via online/internet jika anda sadari, adalah transaksi yang hanya melibatkan suara (telpon) atau bahkan benar-benar hanya via 'what your consumer read about you' (testimonial). Hal ini akan berbeda jika anda melibatkan jenis transaksi COD (cash on delivery) ketika transaksi jual beli terjadi.
Jika anda sebagai penjual memahami ini dengan baik, anda akan tahu bahwa transaksi jual beli yang berhasil bukanlah melulu mengandalkan traffic.

Sebagai contoh, kami punya beberapa klien yang hanya memiliki 30-70 unique visitor per day, tapi berhasil membukukan sales 80% dari traffic yang ada per bulan, luar biasa bukan? Jadi silahkan anda pilih, mau punya traffic ribuan sampai puluhan ribu tapi sales hanya 10-20% atau sebaliknya? Semoga share diatas bisa membantu anda memahami lebih tentang internet marketing dan traffic sebuah website yang sesungguhnya!

Salam sukses dari partner pemasaran online anda,
BOOST! Indonesia

Cara membuat website bisnis yang sukses

Bagaimana cara membuat website bisnis yang sukses? Memasarkan produk secara online diyakini mampu mendorong bisnis. Ini karena jangkauannya yang luas. Situs Internet serta aplikasi mobile yang ditanamkan di gawai kini menjadi pilihan. Namun, dibutuhkan kejelian dalam merancangnya. 

Google memberikan sejumlah tip untuk merancang situs Internet dan aplikasi mobile. "Inti dari pemasaran online adalah meningkatkan kesadaran konsumen akan bisnis yang kita jalankan," ujar Industry Head Google Indonesia, Hengky Prihatna, di Jakarta, Rabu, 1 April 2015.

Hengky mengatakan, pebisnis dapat memulainya dengan merancang situs Internet. Kemudian dilanjutkan dengan membangun aplikasi mobile. Ini berkaitan dengan hal yang bersifat teknis.

Tip pertama adalah memastikan situs atau aplikasi dapat didukung oleh berbagai perangkat dan sistem operasi. Sebabnya, bisa jadi pengguna masing-masing perangkat atau platform memiliki kebiasaan yang berbeda. "Sehingga harus bisa mewakili kebutuhan semua orang," kata Hengky.

Kedua, strategi pemisahan antara konsep situs Internet dengan aplikasi mobile. Situs Internet dapat menonjolkan sisi komersil yang menampilkan berbagai informasi mengenai produk yang dijual. Sedangkan aplikasi mobile dapat berfungsi sebagai media yang lebih simpel bagi konsumen dalam membeli barang.

Ketiga, pastikan visibilitas dan daya tarik bagi pengguna. Kedua hal ini dapat ditentukan melalui tautan atau nama yang spesifik agar mudah ditemukan di mesin pencari. Selanjutnya adalah kemudahan untuk menavigasikan menu-menu pada situs dan aplikasi. Hengky mencontohkan, penentuan letak pilihan menu merupakan hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengakses situs dan aplikasi.

Tip yang keempat adalah meningkatkan konversi pembelian barang. Cara ini terdiri dari menyediakan pilihan untuk membeli produk, misalnya terhubung ke aplikasi pembayaran atau menu untuk berinteraksi dengan administrator.

Jika seluruh tip sudah diterapkan, penjual hendaknya melakukan evaluasi. "Ini untuk mengetahui apakah ekseskusi tersebut berhasil atau tidak," kata Hengky.  Adapun Co-Founder dan Commercial Director Tiket.com, Dimas Surya Yaputra mengatakan, situs Internet dan aplikasi mobile sangat penting untuk mengembangkan bisnis. "Peranannya untuk mempertahankan pasar sekligus menarik pasar baru," ujar Dimas, di tempat yang sama.

Dia mengatakan, keberadaan aplikasi mobile sangat menentukan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Saat ini, trafik akses Internet mobile terhadap Tiket.com sudah mencapai 40 persen. 
Trafik tersebut rupanya juga mendorong tingkat transaksi. Dimas enggan memerinci berapa persentase kenaikannya. Dia melanjutkan, transaksi terbanyak masih berasal dari situs Internet. "Jumlahnya kini hampir seimbang antara transaksi dari situs dengan aplikasi mobile," kata Dimas. 
sumber : TEMPO.co
© Lets Learn Digital Marketing
Maira Gall